Suzzanna Ratu Film Horor Indonesia, Mengenang Kiprahnya hingga Ajal Menjemput
loading...
A
A
A
JAKARTA - Suzzanna dikenal sebagai ikon film horor Indonesia. Sejak mengawali karier sebagai aktris di era 1970-an, pemilik nama lengkap Suzzanna Martha Frederika van Osch ini telah mewarnai industri film horor Tanah Air dengan beberapa kali memerankan sosok hantu ataupun wanita mistis.
Meski memiliki predikat Ratu Film Horor Indonesia, bermain film horor sejatinya bukanlah titik awal karier akting Suzzanna. Suzzanna justru memulai debutnya lewat film drama sejarah Darah dan Doa garapan sutradara Usmar Ismail yang tayang di era 1950-an. Pada awal kariernya, Suzzanna juga pernah memenangkan kontes Tiga Dara yang diaudisi oleh Usmar Ismail.
Suzzanna lalu beberapa kali membintangi film non-horor seperti Asrama Dara (1958), Bertamasja (1959), Antara Timur dan Barat (1963), dan Aku Hanja Bajangan (1963). Di era 1970 dan 1980-an, popularitas Suzzanna meledak lewat judul-judul film panas dan mistik. Di antaranya Bernafas dalam Lumpur (1970), Beranak Dalam Kubur (1971), Bumi Makin Panas (1973), Napsu Gila (1973), Sundel Bolong (1981), Ratu Ilmu Hitam (1981), Nyi Blorong (1982), dan Malam Satu Suro (1988).
Usai namanya melejit lewat film-film horor dan beberapa judul film panas, Suzzanna sempat berhenti syuting di era 1990-an. Pada dekade itu, dia hanya membintangi sedikit judul film seperti Pusaka Penyebar Maut (1990), Titisan Dewi Ular (1990), Perjanjian di Malam Keramat (1991), dan Ajian Ratu Laut Kidul (1991).
Sempat vakum, di awal era 2000-an, bintang kelahiran 13 Oktober 1942 ini kembali syuting dengan membintangi sinetron. Salah satunya sinetron Selma dan Ular Siluman yang tayang di RCTI. Dia juga kembali membintangi film horor ‘Hantu Ambulance’ pada 2008. Film itu merupakan karya terakhir Suzzanna yang meninggal dunia pada 15 Oktober 2008.
Berita kematian Suzzanna sempat menghebohkan publik dan media-media pemberitaan. Perempuan yang lahir di Bogor tersebut mengembuskan napas terakhir di usia 66 tahun. Diketahui, Suzzanna meninggal karena penyakit diabetes .
Kabar meninggalnya Suzzanna sempat diwarnai drama karena suami keduanya, Clift Sangra, terkesan menguburkan jenazahnya diam-diam bersama pemuka agama dan ketua RT setempat. Sementara pihak keluarga Suzzanna baru mengetahui berita kematian sang artis melalui informasi dari media massa.
Namun diketahui dari penasihat hukum keluarga, Suzzanna memang telah berwasiat bahwa jika meninggal dunia tidak ingin dipertontonkan dan diupacarakan secara besar-besaran. Jenazah Suzzanna lalu dimakamkan di TPU Giriloyo, Magelang, Jawa Tengah.
Kepergian Suzzanna meninggalkan seorang suami dan dua anak. Pertama adalah Kiki Maria, anak Suzzanna dari mantan suaminya, Dicky Suprapto, dan Rama Yohanes dari pernikahannya dengan Clift Sangra.
Meski memiliki predikat Ratu Film Horor Indonesia, bermain film horor sejatinya bukanlah titik awal karier akting Suzzanna. Suzzanna justru memulai debutnya lewat film drama sejarah Darah dan Doa garapan sutradara Usmar Ismail yang tayang di era 1950-an. Pada awal kariernya, Suzzanna juga pernah memenangkan kontes Tiga Dara yang diaudisi oleh Usmar Ismail.
Suzzanna lalu beberapa kali membintangi film non-horor seperti Asrama Dara (1958), Bertamasja (1959), Antara Timur dan Barat (1963), dan Aku Hanja Bajangan (1963). Di era 1970 dan 1980-an, popularitas Suzzanna meledak lewat judul-judul film panas dan mistik. Di antaranya Bernafas dalam Lumpur (1970), Beranak Dalam Kubur (1971), Bumi Makin Panas (1973), Napsu Gila (1973), Sundel Bolong (1981), Ratu Ilmu Hitam (1981), Nyi Blorong (1982), dan Malam Satu Suro (1988).
Usai namanya melejit lewat film-film horor dan beberapa judul film panas, Suzzanna sempat berhenti syuting di era 1990-an. Pada dekade itu, dia hanya membintangi sedikit judul film seperti Pusaka Penyebar Maut (1990), Titisan Dewi Ular (1990), Perjanjian di Malam Keramat (1991), dan Ajian Ratu Laut Kidul (1991).
Sempat vakum, di awal era 2000-an, bintang kelahiran 13 Oktober 1942 ini kembali syuting dengan membintangi sinetron. Salah satunya sinetron Selma dan Ular Siluman yang tayang di RCTI. Dia juga kembali membintangi film horor ‘Hantu Ambulance’ pada 2008. Film itu merupakan karya terakhir Suzzanna yang meninggal dunia pada 15 Oktober 2008.
Berita kematian Suzzanna sempat menghebohkan publik dan media-media pemberitaan. Perempuan yang lahir di Bogor tersebut mengembuskan napas terakhir di usia 66 tahun. Diketahui, Suzzanna meninggal karena penyakit diabetes .
Kabar meninggalnya Suzzanna sempat diwarnai drama karena suami keduanya, Clift Sangra, terkesan menguburkan jenazahnya diam-diam bersama pemuka agama dan ketua RT setempat. Sementara pihak keluarga Suzzanna baru mengetahui berita kematian sang artis melalui informasi dari media massa.
Namun diketahui dari penasihat hukum keluarga, Suzzanna memang telah berwasiat bahwa jika meninggal dunia tidak ingin dipertontonkan dan diupacarakan secara besar-besaran. Jenazah Suzzanna lalu dimakamkan di TPU Giriloyo, Magelang, Jawa Tengah.
Kepergian Suzzanna meninggalkan seorang suami dan dua anak. Pertama adalah Kiki Maria, anak Suzzanna dari mantan suaminya, Dicky Suprapto, dan Rama Yohanes dari pernikahannya dengan Clift Sangra.
(tsa)